Translater

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kotak Penelusuran

Selasa, 31 Desember 2019

Berbagi Permen Ala-Ala Princes Tahun 80-an di Mahakam Lampion Garden

Dokumentasi By : Fatmawaty


Selasa 31 Desember 2019, 5 Anak TBM Iqro dipercaya untuk menyambut tamu dengan membagikan permen Ala-ala Princes tahun 1980 an. Bahagia sudah sti terpancar pada wajah anak-anak yang sudah sejak sore menanti untuk berangkat ke MLG. ya meski acara berlangsung malam hari setelah Magrib, kami memutuskan untuk berangkat lebih awal karena khawatir jalanan macet. dengan mengendarai 4 motor kami berangkat mengantar anak-anak menuju lokasi. Tiba di MLG anak-anak langsung kami dandani 

5 anak yang terpilih menjadi princess di MLG adalah :
1. Nawal sebagai Rapunzel
2. Keisya sebagai Putri Salju
3. Raina sebagai Cinderella
4. Rachel sebagai Ariel
5. Kartika sebagai Putri Belle.

Kisah seru dibalik belakang layar dandan jilbab ala Princess, dimana kami (bunda Raina Dwika Wati dan kak Alma) harus belajar tutorial hijab princess melalui YouTube dan Alhamdulillah anak-anak tampil cantik sore ini. Demikian halnya saat menentukan siapa yang terpilih dengan cara megenakan baju yangsudah disiapkan oleh pihak MLG. Semula Sofie dan Reni masuk dalam data untuk mencoba baju dan yang terjadi baju kesesakan, dan kepanjangan untuk mereka kenakan. Jilbab  Princes Rapunzel dan Putri Salju dipasang oleh Bunda Rahma, sedangkan untuk Ariel dan Belle oleh Kakak Alma Fadilla Putri. Untuk Princess Cinderella dipasangkan oleh Ibu Dwika Wati. Bunda Fatmawaty, bunda Nur Kholifah memberi sentuhan akhir yg cantik pada jilbab anak2. Kerjasama yang baik memberikan hasil terbaik.

setelah sholat magrib anak-anak melaksanakan tugas yang diemban hingga permen habis dibagikan kepada pengunjung. tepat pukul 9 permen yang disediakan habis dan anak-anak menghabiskan waktu dengan eksplore lampion yang ada di MLG dan bermain dengan wahana permainan yang ada di MLG. tepat jam 10 saat anak-anak kami ajak pulang. mereka pada kompakan untuk tidak pulang lebih awal karena ingin menyaksikan langsung kembang api yang akan di mainkan tepat pada pukul 12.00 wita. Jadilah kami menikmati jagung bakar gratis dan menikmati makan malam bersama ditepian sungai Mahakam pada malam ini. terasa suasana kekeluargan antara orang tua dan pengurus semakin lebih dekat.

Sabtu, 28 Desember 2019

Mengisi Liburan Bersama Anak-anak TBM ke Pantai Mutiara Indah Muara Badak.


Hari ini kami melaksanakan rekreasi bersama ke Pantai Muara Badak yang diinisiasi oleh bapak Nanda serta ayah, dan transopr serta konsumsi yang ditanggung oleh Ayah untuk menunaikan janji mengajak anak-anak berenang di Pantai. Rencanapun kami susun. ajakan melalui Group Whasapp orang tua anak-anak TBM di berikan. dan ALhamdulillah responmereka sangat luar biasa meski ada sebagian anak pada akhirnya tidak ikut karena orang tua mereka idak isa mendampingi. Anak-anak menanggung sendiri biaya masuk dan sewa kapal menuju pantai mutiara indah.

Hujan deras semalam tak menyurutkan niat kami untuk berangkat. Alhamdulillah pagi harinya cuaca sangatlah cerah dankamipun berkumpul untuk konvoi berangkat bersama. Ada 3 mobl dan 3 motor yang beriringan menuju pantai Mutiara Indah.

Tiba dipantai Mutiara Indah kami disambut dengan kawanan monyet liar yang sangat jinak yang berada disekitar pohon bakau. Bekal makananpun kami gelar. Alhamdulillah makanan yang ada sangat berlimpah. mulai jajanan pasar, buah ayam goreng, lalapan, salad buah kacang rebus dan jelly menjadi menu pengisi kantong tengah kami hari ini. Terima kasih untuk para orang tua yang telah menambah variasi menu rombongan hari ini 

Aktifitas bersama yang kami laukan dipantai dengan bermain pasir, bermain bola dalam air,dan yang seruuuu kami naik Banana boot bersama..... Puas bermain siang hari kami kedarat mandi, sholat dan menikmati makan siang bersama. istirahat dan foto-foto bersama dan kamipun pulang kembali ke Samarinda.

Sabtu, 21 Desember 2019

Family Gathering Ala Anak-anak TBM Iqro


Orang-orang dinegeri sono bilang Family Gathering, kami bilang Keseruan ala kami. Diawali dengan kumpul di TBM sejak jam 7 pagi. setelah semua anak terkumpul dan menyusun rapi agar anak-anak muat dalam mobil yang akan membawa kami, petualangan kami hari ini dimulai. Dengan mengendarai mobil pick up bertenda kebanggaan kami (Alhamdulillah hari ini gratis kami gunakan), umpel2an diatas mobil bersama bekal pakaian dan makanan ala desa (Jagung rebus, buah semangka, singkong rebus, jelly, paket snack dan minuman pengganjal perut saat lapar pasca berenang nanti). 


Lanjut senam bersama untuk pemanasan. Foto dan do'a Bareng agar pemilik Salma Shofa selalu diberi kesehatan, panjang umur dan ibadah umrohnya lancar. Lanjut sesi nyemplung, belajar mengapung dan bermain bola diair. Semua anak terlihat bahagia.  "Bunda kami bahagia banget hari ini bunda", teriak mereka saat bermain bola bersama. tahu gak nak, Bunda lebih bahagiajika melihat kalian berbahagia.



Senin, 16 Desember 2019

Cerita Gowes Kami Mengisi Liburan Bersama

Sedianya kami akan gowes ke Betapus. Berhubung jalan masih dicor, rombongan kami putar haluan menuju Muang Dalam.

Ada hikmah hari ini saya mengiringi anak2 menggunakan motor. Insiden Sarah menabrak batu dan sepedanya  bermasalah, pada akhirnya membuat kami yang sudah terpisah dari rombongan mampir kerumah warga untuk mencari tali. 

Ternyata dibelakang kami tiga emak hebat menyusul kami menggunakan motor dan membawakan pisang rebus. Setelah menyusul rombongan. Sepedapun diservis ala kami. Tiga montir sepeda dadakan (Ayah, Pak Mukhlis dan Ferris) dengan sigap memperbaiki sepeda yang bermasalah. Setelah sepeda baik. Kami beristirahat sejenak di rimbunnya kebun Sawit sambil menikmati pisang rebus. Wah lain kali jika gowes haru bawa perlengkapan pertukangan.

Perjalanan kami lanjutkan menuju rumah Nayla yang berada di jalan Thailand. Nama jalan ini unik. Menurut mama Nayla nama ini diberi karena dulunya gang ini merupakan perkebunan Pepaya Thailand. hampir semua warga yang tinggal dalam jalan ini menanam pepaya Thailand sebagai tanaman andalan mereka dalam mencari nafkah.

Saat menikmati suguhan mama Nayla, tak lama bunda Nur Kholifah, Dwika Wati dan Fatmawaty datang membawa dua tas kresek besar jagung yang baru panen.

Rabu, 11 Desember 2019

HAPE dan SAPE

Dua benda ini namanya nyaris mirip hanya dibedakan huruf awal saja. Harganya juga bersaing. Tapi manfaat dan fungsinya jauh berbeda. 

"Hape" bisa mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Sedangkan "Sape" bisa mendekatkan yang jauh dan menempelkan yang dekat. Gimana gak nempel, jika Sape dipetik rasanya seperti berada di hutan yang asri dan teduh (setidaknya itu menurut saya).

Beberapa waktu yang lalu. Saat Kantor Bahasa  mempercayakan untuk menjadi juri, saya mendapat rejeki yang tak terduga di waktu yang tepat, dan "Sape" ini akan kuhadiahkan pada seseorang yang telah mengisi ruang dihatiku

Niat membeli "Sape" semakin tak terbendung, saat kak Rahmad Azazi Rhomantoro mengisi "Bengkel Inspirasi" di TBM Iqro,  Kak Azazi menjelaskan bahan yang digunakan untuk membuat  sape’ yang cukup rumit. Kayu yang digunakan adalah jenis kayu keras seperti nangka, belian dan kayu keras lainnya. Semakin keras dan banyak urat daging kayunya, maka suara yang dihasilkannya lebih bagus. Bagian permukaannya diratakan, sementara bagian belakang sape  memiliki ruang panjang, namun tidak tembus kepermukaan. Untuk mencari suara yang bagus maka tingkat tebal tipisnya tepi dan permukannya harus sama, agar suara bisa bergetar merata, sehingga menghasilkan suara yang cukup lama dan nyaring ketika dipetik. Cara memainkannya, berbeda dengan cara memainkan melodi gitar, karena jari-jari tangan hanya pada satu senar yang sama bergeser ke atas dan bawah. Sepertinya lebih mudah belajar sape dibandingkan gitar.

#LiterasiAjarkanku
#LiterasiInformasi

Selasa, 10 Desember 2019

Tambahan Koleksi Komik dari PT. Telkom, Satria Palapa Ring

Rabu, 11 Desember 2019, TBM Iqro, kembali mendapat tambahan koleksi buku dari PT. Telkom Satria Palapa ring, sebanyak 6 eksemplar. buku berbentuk komik bergambar yang mengajarkan kepada anak-anak untuk memiliki nilai intergritas yang tinggi. semoga buku ini mendatangkan manfaat buat pembacanya.

Terima Kasih PT. Telkom, terima kasih Pustaka Bergerak.

#LiterasiAjarkanku
#LiterasiAnak
#DonasiBukuKemdikbud
#PustakaBergerakIndonesia
#AyoMembaca
#IndonesiaMembaca
#BacaBukuAkuJadiTau

Minggu, 08 Desember 2019

Tambahan Koleksi Buku dari Mas Ferris


Alhamdulillah dapat tambahan koleksi buku bagus dari Mas Ferris. sebanyak 24 Eksemplar. buku dengan sampul hard cover ini merupakan buku adab perilaku sehari-hari untuk anak-anak.

Terima kasih mas Ferris dan bunda Yana Mardiana yang sudah memberikan koleksi bukunya untuk dibaca oleh Pengunjung TBM Iqro. Semoga bukunya bermanfaat dan menjadi jariyah ilmu buat yang memberi.

#LiterasiAjarkanku 
#literasianak

Sabtu, 07 Desember 2019

Menyambut Tamu Dari Universitas Tadolako Palu di Mahakam Lampion Garden



Seperti biasanya, malam selasa mas Vandim menghubungi via WA meminta kesediaan anak-anak untuk kembali mempersembahkan dua buah tarian di MLG untuk menyambut rombongan tamu dari Universitas Tadolako, Palu yang sedang mengadakan kunjungan ke Kota Samarinda. Tentu saja seperti biasa, saya harus memohon ijin kepada orang tua anak-anak yang akan diundang menari apakah bisa meluangkan waktu atau tidak, mengingat pekan ini adalah pekan akhir semester satu anak-anak yang tengah mengikuti ulangan di sekolah.

Setelah mendapat persetujuan dan informasi dari orang tua anak-anak TBM, informasi ini segera diteruskan ke Mas Vandim. Jadilah kami menyusun jadwal latihan mendadak. sore hari pada hari Kamis, dan Hari Jum'at sebelum tampil malam harinya. Anak-anak biasanya menyepelekan latihan. dan yang terjadi ketika jarum jam sudah mendekati angka 4 sebanyak 3 kali mereka melakukan kesalahan fatal saat proses perubahan posisi tari yang memerlukan gerakan cepat, yang terjadi mereka saling bertabrakan dan menjadi kacau. Biasalah merasa sudah bisa kadang menjadi peenghalang anak-anak. Setelah diingatkan letak kesalahannya. barulah mereka sadar, jika posisi urutan mereka yang menyebabkan kekacauan tersebut.

Senin, 02 Desember 2019

Eksplore Museum Kayu di Taman Borneo


Pagi ini anak-anak TBM Iqro berkesempatan melihat-lihat isi dari Museum kayu yang berada di wilayah konservasi Taman Borneso Samarinda. Sebuah tempat edukasi untuk memberi pengetahuan kepada anak-anak tentang kayu dan beberapa perusahaan kayu yang pernah berdiri di Kalimantan Timur.

Taman Bornoe atau yang dulu lebih dikenal dengan nama Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS) merupakan obyek wisata favorit Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Dahulu awalnya, pada tahun 1974 lokasi ini merupakan kawasan hutan konservasi untuk pendidikan Universitas Mulawarman (Unmul) yang digunakan sebagai tempat penelitian dan tempat berkumpulnya para mahasiswa Unmul dengan luas sekitar 300 hektar. Namun pada tahun 2001, 62 hektar dari total luas lokasi tersebut dipakai sebagai tempat wisata hingga saat ini dengan nama baru tyaman Borneo.

Belajar Alat Musik Sape' Pada Acara Borneo Sape' Camp Festival di Taman Borneo



Kak Kiki dan Kak Nando
Hari ini kami mengikuti kegiatan kelas memainkan alat musik Sape' bersama beberapa seniman musik Sape' diantaranya Kak Asfi, Kak Kiki, dfan Kak Nando. Lagu yang kami pelajari hari ini adalah Lagu "Datun Julud".  

Sebelum belajar memainkan langsung alat musik Sape' semua peserta diberi penjelasan tentang Sape' mulai dari bahan kayu yang digunakan hingga bahan senarnya. Ada beberapa jenis kayu yang digunakan sebagai bahan utama pada alat musik ini yaitu kayu Arau, pelantan, Jelutung. 

Minggu, 01 Desember 2019

Menikmati Keindahan Taman Wisata Borneo


Ahad setelah mengikuti Ceremonial Borneo Sape' Camp Festival di Taman Borneo. dan mengikuti kemping. pagi ini agenda kami ada meng eksplore beberapa tempat yang instragamable untuk kami abadikan sebagai kenanan dan bagian dari cerita kami. Setelah menikmati sarapan dan minum teh panas bareng. kami mengelilingi Taman Borneo mngabadikan setiap momen dan setiap sudut indah yang ada didalamnya.

Semua anak terlihat bahagia. tak ada lelah sedikitpun tergambar di wajah mereka. semoga hal ini membuat fikiran mereka lebih fresh dan senin besok bisa mengikuti UTS dengan hati senang dan tanpa beban. inilah cerita kami hari ini.

#LiterasiAjarkanku
#LiterasiAlaKami

Permainan Sulap pak Harry di Taman Borneo


Hari ini Taman Borneo juga turut diramaikan oleh kehadiran Bapak Harry Nugraha bersama Mobil pintarnya. Setelah persembahan tari seraung. anak-anak disguhi dengan kegiatan Sulap bersama Pak Harry. semua ank senang dan bahagia mengikuti kegiatan ini. yang paling berbahagia hari ini adalah mbak Keisya karena berhasil mendapatkan hadiah alat sulap berupa tongkat ajaib dari Pak Harry. Ada juga anak yang mendapat hadiah uang karena bersedia dan rela menginfakkan uangnya dan dilipat gandakan oleh Allah melalui pak Harry.

Tari "Seraung Kontemporer" dan "Gantar", pada Open Ceremonial Borneo Sape' Camp Festival di Taman Borneo.


Alhamdulillah, anak-anak kembali dipercaya Ikut memeriahkan Festival Sape Borneo yang diadakan di Taman Borneo Samarinda pada tanggal 30. November 2019. Terima kasih mas Krisdiyanto semoga anak-anak bisa semakin percaya diri lagi. kali ini anak-anak mempersembahkan tari "Seraung Kontemporer", pada Open Ceremonial Borneo Sape' Camp Festival di Taman Borneo. 

Ada yang baru dari tarian ini. yaitu mendapat tambahan dua penari anak laki-laki yaitu Raihan dan Ferris, yang baru belajar beberapa hari dan berani tampil itu sangat luar biasa. Semula mereka malu bergabung untuk belajar di TBM. sejak kedatangan Kak Azazi Rhumantoro, kini mereka semakin pede dan menyadari bahwa seni itu milik siapa saja yang mau belajar tanpa melihat gender atau jenis kelamin.