Kamis, 17 April 2025, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Timur menggelar kegiatan bedah buku berjudul “Aminah Syukur: Kiprah Perempuan di Kalimantan Timur Tempo Doeloe” bertempat di Ruang Aula Gedung Perpustakaan Kaltim. Kegiatan ini menghadirkan langsung penulis buku sekaligus sejarawan, Muhammad Sarip, sebagai narasumber utama. Juga menghadirkan kerabat Aminah Syukur Muhammad Luthfi.
Dalam paparannya, Sarip mengungkapkan bahwa buku ini merupakan bentuk penghargaan terhadap dedikasi Aminah Syukur, sosok perempuan tangguh dari Benua Etam yang berjuang melalui jalur pendidikan di masa penjajahan. Ia menyoroti bahwa pengabdian Aminah Syukur dalam dunia pendidikan melebihi tanggung jawab biasa. “Beliau bukan sekadar guru, tapi penggerak pendidikan perempuan yang mengajar tanpa pamrih, bahkan di luar jam formal sekolah,” ujarnya di hadapan sekitar 100 peserta yang hadir.
Salah satu poin penting dari buku ini adalah kisah pendirian sekolah perempuan Maisje School di Samarinda pada tahun 1928 oleh Aminah bersama suaminya. Langkah ini lahir dari keprihatinan terhadap keterbatasan akses pendidikan bagi perempuan di era kolonial. Materi dalam buku ini disusun berdasarkan riset delapan tahun yang dilakukan Sarip, dengan pendekatan deskriptif dan berbasis sumber sejarah lokal.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh GPMB Provinsi Kalimantan Timur dan disupport oleh Kementerian Kebudayaan dan Komisi X DPR RI, melalui Ibu Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP.
Pelaksanaan Bedah Buku Aminah Syukur mendapat antusiasme tinggi dari peserta, termasuk pegiat literasi, pelajar, dan komunitas sejarah. Diskusi berlangsung aktif, memperlihatkan minat masyarakat dalam menggali sejarah tokoh lokal yang selama ini kurang mendapat sorotan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan semangat perjuangan Aminah Syukur dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya dalam menumbuhkan semangat literasi, kepedulian terhadap pendidikan, serta peran aktif perempuan dalam membangun bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar