Pada sesi inti, hadir dua narasumber pelaku e-kraf yang telah menunjukkan kiprah membanggakan. Ibu Silvi Vidiarti, dari subsektor wastra, yang berbagi perjalanan kreatifnya dalam melestarikan motif-motif lokal Batik Samarinda melalui karya kain yang bernilai budaya. Sementara itu, Ibu Rachmawati dari subsektor penerbitan menceritakan proses kreatif dalam mengemas pengetahuan budaya menjadi bacaan yang menarik dan mudah dipahami.
Kedua narasumber ini telah berkolaborasi hingga berhasil menerbitkan sebuah buku bertajuk Mengenal Filosofi Batik Samarinda, yang menjadi contoh nyata sinergi antar-subsektor e-kraf dalam menciptakan karya bernilai edukatif dan ekonomis.
Melalui kegiatan ini, Disporapar berharap para pelaku e-kraf semakin percaya diri melegalkan usahanya, memperluas jejaring, serta mengembangkan potensi usaha yang telah dirintis secara berkelanjutan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar