Translater

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kotak Penelusuran

Senin, 27 Agustus 2018

Seraung Ala Kami...


Seraung adalah topi lebar khas Suku Dayak.[1] Topi ini menjadi pelindung sehari-hari yang digunakan masyarakat Suku Dayak yang ada di Kalimantan.[2] Memiliki ukuran yang lebar dan sekilas mirip dengan topi caping yang ada di pulau jawa.[3] Seraung topi khas Suku Dayak yang banyak kita temui di kawasan Kalimantan khususnya Dayak Kenyah yang tinggal di Lekaq Kidau, Kalimantan Timur.[3]

Seraung terbuat dari daun biru atau orang dayak bilang daun sang, sejenis daun palem lebar yang tumbuh di hutan-hutan Kalimantan.[4] Daun sang sendiri saat ini sangat susah di dapatkan. Orang Dayak Kenyah di Datah Bilang Hilir harus menempuh 2,5 jam perjalanan menggunakan perahu ketinting, dan dilanjutkan berjalan kaki sekitar 2 jam untuk mencari daun sang yang pohonnya tumbuh di hutan.[4] Mereka kini mengganti bahan dasar seraung dengan sejenis pohon pandan atau kajang yang lebih mudah diperoleh.[4]

Seraung biasa dipakai ketika pergi ke luar rumah, terutama ketika beraktivitas di hutan.[1] Pada umumnya yang menggunakan seraung adalah kaum wanita suku Dayak. Para wanita mengenakan seraung untuk menutupi kepala mereka dari teriknya sinar matahari dan sekaligus sebagai pelindung mereka dari hewan buas yang ada dihutan.[5] Selain itu seraung juga sering dikenakan dalam upacara-upacara adat.[6] Kini, seraung yang berwarna-warni cantik itu juga sering dipakai sebagai hiasan dinding. Bahkan, sebagai souvenir, dibuat juga seraung kecil-kecil yang memang khusus untuk hiasan.[6].

Sumber : Wikipedia 
Foto : Koleksi Pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar