Video Profil TBM Iqro Lempake

Translater

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kotak Penelusuran

Kamis, 07 Agustus 2025

Workshop Penyusunan Peta Jalan Ekonomi Kreatif 2026–2033 di Samarinda: 150 Pelaku Ekraf Antusias Berpartisipasi*


Samarinda, 7 Agustus 2025 – Sebanyak 150 pelaku ekonomi kreatif (ekraf) dari berbagai subsektor menghadiri Workshop Penyusunan Peta Jalan Ekonomi Kreatif 2026–2033 yang digelar di Hotel Mercure, Samarinda. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk merumuskan arah pengembangan ekraf daerah ke depan, dengan melibatkan pelaku usaha, komunitas kreatif, akademisi, dan pemangku kebijakan.

Workshop ini bertujuan memetakan potensi, tantangan, dan peluang sektor ekonomi kreatif di Kalimantan Timur, sekaligus menyusun strategi dan langkah prioritas yang akan dijalankan selama delapan tahun ke depan. Melalui peta jalan ini, diharapkan terbentuk ekosistem kreatif yang terintegrasi, berdaya saing, dan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah.
Ibu Rachmawati hadir sebagai perwakilan subsektor penerbitan, salah satu dari 16 subsektor ekonomi kreatif yang tengah dikembangkan di Kota Samarinda. Keikutsertaan beliau menjadi bentuk kontribusi nyata dari TBM Iqro yang telah merintis penerbitan dan saat ini telah membantu beberapa penulis dalam pengurusan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) sebagai bentuk perlindungan karya tulis.

Menariknya, subsektor penerbitan masuk dalam Top 6 subsektor unggulan ekonomi kreatif Kota Samarinda tahun ini. Hal ini menunjukkan besarnya potensi dan kontribusi dunia pendidikan, dalam mendorong tumbuhnya ekosistem kreatif lokal.

Workshop ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Kepala Disporapar Kota Samarinda, Bapak Muslimin, S.E., M.Si, dan Kabid Ekonomi Kreatif Disporapar Samarinda, Ibu Agnes Gering Belawing. Sementara itu, materi dan pendampingan teknis disampaikan oleh narasumber utama, Dr. Erwiantono, yang merupakan bagian dari Tim Fasilitator Talanpekda Kota Samarinda.

Selain subsektor penerbitan, workshop ini juga diikuti oleh para pelaku dari berbagai subsektor ekonomi kreatif lainnya, seperti musik, kuliner, kriya, seni pertunjukan, film, fotografi, dan masih banyak lagi. Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun strategi dan arah pengembangan ekonomi kreatif Kota Samarinda secara terpadu dan berkelanjutan hingga tahun 2030.

Kegiatan dibuka dengan sambutan pejabat pemerintah daerah yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Selama workshop, peserta dibagi ke dalam kelompok diskusi untuk membahas topik seperti penguatan kapasitas pelaku ekraf, digitalisasi produk, pengembangan pasar, hingga pembiayaan dan perlindungan hak kekayaan intelektual.

“Peta jalan ini bukan sekadar dokumen, tetapi komitmen bersama untuk mewujudkan visi ekonomi kreatif yang berkelanjutan dan inklusif,” ujar salah satu fasilitator workshop.

Hasil dari workshop ini akan menjadi masukan strategis bagi pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan dalam menetapkan kebijakan, program, dan dukungan yang tepat sasaran bagi pelaku ekraf. Dengan semangat kebersamaan, diharapkan ekonomi kreatif di Kalimantan Timur mampu tumbuh pesat dan menjadi motor penggerak pembangunan daerah hingga tahun 2033.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar