Kegiatan ini dihadiri penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasa Dharma Pustaloka, sebuah penghargaan tertinggi dari Perpustakaan Nasional RI yang diberikan kepada individu atau organisasi yang berjasa dalam pengembangan Perpustakaan dan Literasi. Kegiatan yang dipandu Bachtiar Adnan Kusuma, membuka dengan mengundang Ferry Curtis berbagi kisah tentang proses kreatif menciptakan lagu bernuansa literasi. Pencipta lagu Ayo Membaca ke Perpustakaan mengawali8 kisahnya menekuni literasi lewat nada dan cipta lagu.
Bagaimana cerita Rachmawati, Founder Taman Bacaan Masyarakat Iqro Lempake? Rachmawati menceritakan tentang perjalanan TBM-nya yang berhasil meningkatkan minat baca di kalangan anak-anak. Dengan antusiasme yang tinggi, Wati menceritakan bagaimana melalui kegiatan membaca, anak-anak di daerahnya, mampu mengembangkan imajinasi dan kreativitas. Rachmawati menekankan bahwa perpustakaan bukan hanya sekadar tempat buku, tetapi juga sebagai ruang komunitas yang dapat menghubungkan berbagai kalangan. “ Kami bersyukur karena telah melahirkan 10 judul buku dan lima motif batik yang telah memiliki HAKI yang diterbitkan Kemenkumham” kata Rachmawati yang juga pustakawan.
Nah, bagaimana dengan Bunda Literasi Kabupaten Lampung Tengah? Hj. Mardiana Musa Ahmad menceritakan kisah awalnya terlibat di panggung literasi Indonesia. Mula-mula dikukuhkan menjadi Bunda Literasi Kabupaten Lampung Tengah di ibukota Provinsi Lampung, kemudian ia menggagas dan menggerakkan 1.000 titik TBM berbasis masyarakat dan menggerakkan budaya menulis dari masyarakat dengan berhasil mengumpulkan dan membukukan 25.000 karya tulis. “Kita harus berani bermimpi dan bergerak bersama untuk mewujudkan agar masyarakat gemar membaca,” kata Penerima Penghargaan Tertinggi NJDP kategori pegiat literasi pada 2023..
Zuhfri AR, S.H., M.H., Ketua GPMB Provinsi Papua dan Elsa Sahabuddin, pendiri TBM Annur Palajau, Kabupaten Jeneponto Sulsel yang juga l menyandang disabilitas karena sakit yang dideritanya tak menyurutkan semangat profesi pustakawan dan guru yang dimilikinya. Meski harus di rumah Elsa Sahabuddin membuktikan bahwa dia tetap bisa berada didekat anak-anak dan mendekatkan mereka dengan dunia Literasi. Inovasi yang sudah dilakukan dari perpustakaan, pojok baca digital, membuka lapak baca, hingga banyak melakukan kegiatan advokasi sebagai penunjang kegiatan literasi Elsa Sahabuddin mendirikan kedai jualan untuk membiayai TBM yang didirikannya. Elsa Sahabuddin tercatat sebagai penerima NJDP tahun 2024.
Di ujung acara, Ferry Curtis Penyanyi Balada Lagu-lagu literasi yang sering berkumandang disetiap event literasi seluruh Indonesia didaulat mempersembahkan salah satu lagu ciptaannya tentang membaca dan menulis. Bachtiar Adnan Kusuma, menutup kegiatan dengan mengajak semua pihak untuk terus mendukung dan terlibat dalam gerakan literasi.
Kegiatan “Berbagi Kisah Inspiratif” ini berhasil menjadi platform bagi para pegiat literasi untuk saling bertukar pengalaman dan inspirasi. Dengan berbagai cerita yang dibagikan, diharapkan semangat untuk memajukan literasi di Indonesia semakin berkobar, dan setiap individu tergerak untuk berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang gemar membaca. “Dari berbagai cerita menarik, populis, menantang dan inspiratif, kami bukukan agar bisa menjadi bacaan bagi siapa saja yang menekuni dunia literasi sebagai panggilan hati” kata Bachtiar Adnan Kusuma dengan semangat. (Fen)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar