Translater

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kotak Penelusuran

Kamis, 26 September 2024

Berita Indopos86 "Menuntut ilmu Agar Tak Kelabu" Gathering SIM TPBIS

 

Menuntut Ilmu Agar Tak Kelabu, Gathering SIM TPBIS

“Ini adalah langkah penting dalam memastikan bahwa manfaat dari program tersebut dapat dirasakan secara maksimal oleh masyarakat,”


Kamis 26 September 2024 I Pukul 18.42 WIB


Kalimantan Timur, IndoPos86.com – Kegiatan Gathering SIM Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang bertema “Menuntut Ilmu Agar Dunia Tak Kelabu” berlangsung dengan penuh antusiasme dan semangat kolaboratif. Kegiatan ini diselenggarakan untuk memperkuat jaringan perpustakaan di Kalimantan Timur, dengan tujuan utama meningkatkan literasi dan akses informasi bagi semua lapisan masyarakat. Kegiatan dipandu oleh MC Rachmawati.

Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Hana Iriani, SE.M.M, Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca (P3KM) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kalimantan Timur. Dalam sambutannya, Hana menekankan pentingnya peran perpustakaan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kebudayaan. Ia berharap agar para penerima manfaat dari program 1.OOO bantuan bacaan bermutu dapat secara aktif menginput data ke dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM) untuk mendukung pencapaian indikator kinerja utama (KPI) yang diharapkan menjadi hijau.

“Ini adalah langkah penting dalam memastikan bahwa manfaat dari program tersebut dapat dirasakan secara maksimal oleh masyarakat,” harap Hana Iriani.

Menurut Rachmawati, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi pemantauan pencapaian PLM regional Kaltim yang memperlihatkan capaian KPI berdasarkan input SIM yang masih banyak indikator merah dan perlu diinput. Seusai pemaparan, selanjutnya sesi sharing praktik baik. Dua narasumber yang sangat inspiratif, Luthfiana Hasanah dari Perpustakaan Kampung Al-Fadilah Berau dan Bapak Maherang Andi dari Perpustakaan Pelita Ilmu Kelurahan Gunung Elay Kota Bontang, berbagi pengalaman mereka dalam mengelola perpustakaan berbasis inklusi sosial. Luthfiana mengisahkan tentang upaya-upaya yang dilakukan di Perpustakaan Kampung Al-Fadilah untuk menjangkau masyarakat yang terpinggirkan. Dengan berbagai program, seperti kegiatan membatik, lomba-lomba, kegiatan membaca untuk anak-anak dan pelatihan keterampilan, edukasi kesehatan, perpustakaan ini berhasil menarik minat masyarakat untuk datang dan berpartisipasi.

Sementara itu, Maherang Andi menceritakan bagaimana Perpustakaan Pelita Ilmu mengembangkan program-program yang tidak hanya memberikan akses bacaan, tetapi juga memperkuat keterlibatan komunitas. Melalui berbagai kegiatan seperti diskusi buku, lokakarya, dan pelatihan MC, dan teknologi informasi, mendongeng, perpustakaan ini menjadi pusat pembelajaran yang inklusif dan menyenangkan bagi masyarakat setempat.

Setelah sesi sharing, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi interaktif yang melibatkan semua peserta. Diskusi ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk bertanya dan berdiskusi langsung dengan para narasumber serta pelatih ahli, Darto, Ratna, Ititia, Rachma, Fitri dan Konsultan Pendamping Erwin. Peserta saling berbagi ide dan pengalaman, menggali lebih dalam tentang tantangan yang dihadapi dalam pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Kegiatan ini diakhiri dengan harapan dan komitmen dari semua pihak untuk terus berkolaborasi dalam upaya meningkatkan literasi di Kalimantan Timur. Dengan semangat baru yang dibawa pulang, peserta diharapkan dapat menerapkan ilmu dan pengalaman yang didapatkan dalam kegiatan ini di masing-masing perpustakaan. Gathering ini bukan hanya sekadar pertemuan, tetapi juga sebuah langkah awal untuk menciptakan dunia yang lebih cerah melalui pendidikan dan akses informasi yang merata. Dengan demikian, menurut Rachmawati, tema “Menuntut Ilmu Agar Dunia Tak Kelabu” benar-benar terwujud dalam setiap langkah yang diambil. (Red/IndoPos86.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar