Sambutan Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca (P3KM) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kalimantan Timur. Ibu Hana Iriani, SE.M.M, |
Kegiatan Gathering SIM Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang bertema "Menuntut Ilmu Agar Dunia Tak Kelabu" berlangsung dengan penuh antusiasme dan semangat kolaboratif. Kegiatan ini diselenggarakan untuk memperkuat jaringan perpustakaan di Kalimantan Timur, dengan tujuan utama meningkatkan literasi dan akses informasi bagi semua lapisan masyarakat. Kegiatan di Pandu oleh MC Ibu Rachmawati.
Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Ibu Hana Iriani, SE.M.M, Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca (P3KM) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kalimantan Timur. Dalam sambutannya, Ibu Hana menekankan pentingnya peran perpustakaan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kebudayaan. Ia berharap agar para penerima manfaat dari program 1000 bantuan bacaan bermutu dapat secara aktif menginput data ke dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM) untuk mendukung pencapaian indikator kinerja utama (KPI) yang diharapkan menjadi hijau. Ini adalah langkah penting dalam memastikan bahwa manfaat dari program tersebut dapat dirasakan secara maksimal oleh masyarakat.
Setelah sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi pemantauan pencapaian PLM regional Kaltim yang memperlihatkan capaian KPI berdasarkan input SIM yang masih banyak indikaot merah dan perlu diinput. usai pemaparan selanjutnya sesi sharing praktik baik. Dua narasumber yang sangat inspiratif, Ibu Luthfiana Hasanah dari Perpustakaan Kampung Al-Fadilah Berau dan Bapak Maherang Andi dari Perpustakaan Pelita Ilmu Kelurahan Gunung Elay Kota Bontang, berbagi pengalaman mereka dalam mengelola perpustakaan berbasis inklusi sosial. Ibu Luthfiana mengisahkan tentang upaya-upaya yang dilakukan di Perpustakaan Kampung Al-Fadilah untuk menjangkau masyarakat yang terpinggirkan. Dengan berbagai program, seperti kegiatan membatik, lomba-lomba, kegiatan membaca untuk anak-anak dan pelatihan keterampilan, edukasi kesehatan, perpustakaan ini berhasil menarik minat masyarakat untuk datang dan berpartisipasi.
Sementara itu, Bapak Maherang Andi menceritakan bagaimana Perpustakaan Pelita Ilmu mengembangkan program-program yang tidak hanya memberikan akses bacaan, tetapi juga memperkuat keterlibatan komunitas. Melalui berbagai kegiatan seperti diskusi buku, lokakarya, dan pelatihan MC, dan teknologi informasi, mendongeng, perpustakaan ini menjadi pusat pembelajaran yang inklusif dan menyenangkan bagi masyarakat setempat.
Setelah sesi sharing, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi interaktif yang melibatkan semua peserta. Diskusi ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk bertanya dan berdiskusi langsung dengan para narasumber serta pelatih ahli, yaitu Bapak Darto, Ibu Ratna, Ibu Titia, Ibu Rachma, Ibu Fitri. dan Konsultan Pendamping Bapak Erwin. Peserta saling berbagi ide dan pengalaman, menggali lebih dalam tentang tantangan yang dihadapi dalam pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Kegiatan ini diakhiri dengan harapan dan komitmen dari semua pihak untuk terus berkolaborasi dalam upaya meningkatkan literasi di Kalimantan Timur. Dengan semangat baru yang dibawa pulang, peserta diharapkan dapat menerapkan ilmu dan pengalaman yang didapatkan dalam kegiatan ini di masing-masing perpustakaan. Gathering ini bukan hanya sekadar pertemuan, tetapi juga sebuah langkah awal untuk menciptakan dunia yang lebih cerah melalui pendidikan dan akses informasi yang merata. Dengan demikian, tema "Menuntut Ilmu Agar Dunia Tak Kelabu" benar-benar terwujud dalam setiap langkah yang diambil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar