Translater

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kotak Penelusuran

Rabu, 13 November 2024

Bimbingan Teknis (Bimtek) Strategi Pengembangan Perpustakaan Teknologi dan Informasi (SPP-TIK) Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kutai Kartanegara Hari Pertama

Pada tanggal 13 hingga 16 November 2024, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Strategi Pengembangan Perpustakaan Teknologi dan Informasi (SPP-TIK) yang berlangsung di Hotel Mercure Samarinda. Acara ini diikuti oleh 40 peserta yang berasal dari 20 perpustakaan desa, kelurahan, dan taman baca yang tersebar di wilayah Kutai Kartanegara. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada pengelola perpustakaan di daerah tersebut dalam mengembangkan perpustakaan berbasis teknologi informasi (TI) yang dapat lebih mengakomodasi kebutuhan literasi masyarakat.

Bimtek ini merupakan bagian dari upaya Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kukar untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan di tingkat lokal melalui penerapan teknologi informasi. Dengan mengusung tema "Strategi Pengembangan Perpustakaan Teknologi dan Informasi," kegiatan ini diharapkan dapat memperkenalkan konsep pengelolaan perpustakaan modern yang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat, khususnya di daerah pedesaan dan kelurahan.

Pentingnya Peran Perpustakaan dalam Masyarakat

Sebagai institusi yang memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, perpustakaan diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan buku, tetapi juga sebagai pusat informasi dan literasi bagi masyarakat. Dalam konteks ini, pengembangan perpustakaan berbasis teknologi menjadi sangat penting untuk menjawab tantangan zaman yang semakin berkembang menuju era digital.

Kegiatan Bimtek ini dimulai dengan sambutan dari Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kutai Kartanegara yang menekankan pentingnya pengelolaan perpustakaan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. "Perpustakaan harus bisa menjadi pusat informasi yang tidak hanya menyimpan buku, tetapi juga dapat mengakses informasi dengan cepat dan mudah, salah satunya melalui teknologi informasi," ujarnya.

Materi Penguatan Literasi Masyarakat melalui Pemberdayaan Potensi Perpustakaan

Materi pertama pada Bimtek ini disampaikan oleh Taufik, S.Sos., M.Si., yang mengangkat topik tentang penguatan literasi masyarakat melalui pemberdayaan potensi perpustakaan. Menurut Taufik, perpustakaan tidak hanya sekadar tempat untuk membaca, tetapi juga harus mampu menjadi pusat pemberdayaan masyarakat melalui berbagai program literasi yang dapat mengubah pola pikir dan meningkatkan keterampilan masyarakat.

"Salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh banyak perpustakaan di daerah adalah kurangnya minat baca masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi perpustakaan untuk mengembangkan berbagai program yang bisa menarik minat masyarakat untuk datang dan memanfaatkan layanan perpustakaan. Salah satunya adalah dengan memberikan pelatihan literasi digital yang kini sangat dibutuhkan di era informasi seperti sekarang ini," ungkap Taufik dalam pemaparannya.

Taufik juga mengingatkan para peserta Bimtek bahwa dalam mengembangkan program literasi masyarakat, perpustakaan harus memperhatikan potensi lokal yang ada di masing-masing wilayah. Misalnya, di daerah pedesaan, perpustakaan dapat mengadakan program literasi yang berkaitan dengan peningkatan keterampilan berkebun, kerajinan tangan, atau bahkan keterampilan dalam penggunaan teknologi untuk mengakses informasi. Dengan begitu, perpustakaan tidak hanya menjadi tempat untuk belajar membaca, tetapi juga tempat untuk belajar keterampilan yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, Taufik menekankan pentingnya kolaborasi antara perpustakaan dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas lokal. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas program-program literasi dan memperluas jangkauan manfaat yang dapat diterima oleh masyarakat.

Materi Pengelolaan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

Setelah sesi materi pertama, peserta Bimtek kemudian mengikuti sesi kedua yang disampaikan oleh Rachmawati, seorang praktisi dan ahli dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Materi kedua ini mengangkat topik "Pengelolaan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi". Rachmawati menjelaskan bahwa pengelolaan perpustakaan saat ini tidak bisa terlepas dari pemanfaatan teknologi. Dari sistem peminjaman buku yang berbasis komputer hingga platform digital yang menyediakan akses terhadap koleksi perpustakaan secara daring, semua itu merupakan bagian dari transformasi digital yang harus diterapkan di setiap perpustakaan.

"Saat ini, teknologi informasi tidak hanya membantu perpustakaan dalam mengelola koleksi, tetapi juga dapat memperluas akses masyarakat terhadap informasi. Misalnya, melalui sistem online, masyarakat dapat mengakses informasi tentang perpustakaan," jelas Rachmawati.

Salah satu contoh yang disoroti oleh Rachmawati adalah penerapan sistem informasi emnggunakan website Sistem ini memungkinkan pengelola perpustakaan menyampaikan informasi dan publikasi secara akurat dan terpercaya, sehingga masyarakat dapat memantau keaktifan dan kegiatan apa saja yang dilakukan oleh perpustakaan tersebut dalam mendukung Program Transformais perpustakaan berbasis inklusi sosial,  Rachmawati juga memperkenalkan beberapa aplikasi canva yang dapat digunakan oleh perpustakaan desa dalam membuat flyer, sertifikat, buku, backdrop dan lain sebagainya.

Menurutnya, pengelolaan perpustakaan berbasis teknologi informasi juga akan membuka peluang bagi masyarakat untuk mengakses berbagai sumber daya digital yang berguna, seperti jurnal ilmiah, e-book, dan berbagai platform edukasi lainnya. Oleh karena itu, penting bagi pengelola perpustakaan untuk terus mengikuti perkembangan teknologi dan beradaptasi dengan kebutuhan zaman.

Praktik Terbaik dalam Pengelolaan Perpustakaan Digital

Sebagai bagian dari kegiatan Bimtek, peserta juga diajak untuk berdiskusi mengenai praktik terbaik dalam pengelolaan perpustakaan berbasis teknologi. Salah satu topik yang dibahas adalah tantangan yang dihadapi oleh perpustakaan di daerah-daerah yang belum sepenuhnya terjangkau oleh jaringan internet yang stabil. Dalam diskusi ini, para peserta berbagi pengalaman tentang bagaimana mereka mengatasi keterbatasan teknologi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, seperti menggunakan teknologi offline atau mengadakan pelatihan langsung kepada masyarakat mengenai cara mengakses informasi melalui perangkat sederhana.

Selain itu, beberapa peserta juga berbagi cerita sukses tentang program-program inovatif yang telah mereka jalankan, seperti mengadakan pelatihan komputer bagi pemuda di desa atau membuat taman baca digital di kelurahan untuk memperkenalkan literasi digital kepada anak-anak dan remaja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar