Para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) Kota Samarinda melaksanakan kegiatan studi tiru ke Perpustakaan SMP Fastabiqul Khairat sebagai bagian dari program pembinaan yang difasilitasi oleh Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Samarinda. Kegiatan ini bertujuan memperluas wawasan pelaku ekraf mengenai proses penerbitan buku, khususnya bagi mereka yang telah memiliki karya terbit dan mendapatkan perlindungan HKI berupa hak cipta maupun merek.
Dalam kesempatan tersebut, peserta mendapatkan penjelasan langsung mengenai alur penerbitan buku, mulai dari penyusunan naskah, kurasi, desain layout, ISBN, hingga distribusi. Tidak hanya teori, para peserta juga belajar melalui pengalaman nyata dari dua penulis yang karyanya telah diterbitkan dan didaftarkan HKI.
Penulis buku “Mengenal Filosofi Batik Samarinda”, Ibu Rachmawati, berbagi perjalanan kreatifnya dalam menggali filosofi batik khas Samarinda hingga akhirnya dituangkan dalam bentuk buku edukatif. Sementara itu, Ibu Alma Fadilla Putri, S.Pd., penulis buku “Mengenal Jajanan Tradisional Samarinda”, turut menceritakan latar belakang lahirnya buku tersebut. Ia mengungkapkan bahwa proses penulisan bermula dari sebuah lomba yang diadakan oleh Disdikbud Kota Samarinda. Terinspirasi oleh keberagaman penduduk Samarinda, ia ingin menghadirkan buku yang memperkenalkan ragam jajanan tradisional agar masyarakat, khususnya generasi muda, memahami kekayaan kuliner lokal yang mungkin belum banyak diketahui.
Kepala Bidang Pengembangan Ekraf, Ibu Agnes, menyampaikan apresiasi atas kehadiran para pelaku subsektor ekraf dalam kegiatan bincang santai ini. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat meningkatkan kapasitas serta jaringan kolaborasi antar pelaku kreatif di Samarinda.Di penghujung pertemuan, Ibu Silvi dari subsektor Wastra turut menjelaskan pengalamannya dalam proses wawancara untuk penyusunan buku tersebut hingga akhirnya karya itu diminati dan laris saat dipamerkan di Balikpapan. Tidak ketinggalan, Indra Maulana dari subsektor fotografi juga berbagi kisah suksesnya saat membuat video tentang proses membatik, yang kemudian meraih Juara 2 Nasional pada peringatan Hari Aksara Internasional oleh Kemendikbudristek RI di Jakarta.
Kegiatan ini diharapkan mampu menginspirasi semakin banyak pelaku ekraf untuk menghasilkan karya autentik yang memperkuat identitas budaya Kota Samarinda.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar