Setelah kegiatan membatik oleh Rumah Batik Atiiqna yang sangat bersahabat, hubungan silaturahmi kami tetap terjalin, hingga pada akhirnya kami mengadakan kemping bersama. konsepnya sih sambil membatik apa daya karena cuaca yang tak mendukung (hujan) pada akhirnya kami murni kemping dan memancing ria.
semula rencana kami akan kemping di Pantai Panrita Lopi sekalian menghabiskan malam tahu baru, akan tetap dengan adanya larangan melakukan aktifitas di tanggal 30 s/d 31 Desember, jadilah jadwal kemoing kami majukan.
Jumlah kami sebanyak 27 orang. Kami menggunakan kapal dengan 3 ret. Kelompok pertama di ketuai oleh ayah dengan jumlah anggota 11 orang. Ret kedua di ketuai oleh pak Budi dengan jumlah anggota 9 orang dan ret terakhir diketuai pak Toni dengan jumlah anggota 7 orang. Dari perjalanan tiap kelompok sudah pasti ada cerita seru didalamnya.
Pesta ikan Nila menjadi cerita seru hidangan malam kami. Ikan yang kami beli adalah peliharaan kai Jarkasi. Dengan menggunakan bara api unggun, ikan kami matang dan siap disantap bareng. Juru panggang ikan pak Budi, ayah, adek dan bunda vivi. Saya hanya numpang foto aja bersama mereka.
Setelah makan malam anak2 asik bermain sendiri dilanjutkan sesi pemotretan dengan cahaya. Kemudian sholat isa bergantian dan masuk tenda masing2.
Group paling heboh hingga tengah malam adalah group pak
Toni Kuncoro
dan bu Rahma Sept Kapas
untung gak ada yang ikut cekikian tadi malam. Seperti biasa menu sarapan kami INTEL (Indomie telur) buatan bunda
Fatmawaty
, ditemani teh panas serta jagung bakar buatan bunda Vivi Lkp Atiiqna
Lanjut dengan kegiatan pemotretan menggunakan kain batik buatan rumah batik Atiiqna, berenang, memancing, dan ngemil bareng makanan ringan yang kami bawa (menghabiskan stok bawaan). Lanjut bongkar tenda dan menunggu kapal yang menjemput kami pulang.
Banyak yang belum mengetahui ada satu tempat indah di Tanjung Waringin yang sangat asyik dikunjungi. Alamnya yang indah, aneka pohon buah khas kalimantan yang memenuhi tempat ini serta danau dan kolam ikan yang menyejukkan. Sedianya kami akan mengabadikan momen sunset dan sunrise kemarin. Karena awan kelabu menghiasi langit dan enggan beranjak di angkasa. Momen ini jadi terlewatkan begitu saja.
Aneka macam cerita kami dua hari ini mengajarkan kami satu hal untuk selalu bersahabat dengan alam dalam kondisi apapun. Dan yang paling utama kebersamaan diantara kami. Serta selalu bersyukur dengan ciptaan-Nya serta anugerah sehat yang diberikan pada kita.
Next kemping atau mancing yuk...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar