Indonesia kaya akan kebudayaannya. Batik tulis salah satunya. Memanfaatkan masa WFH dengan belajar batik "Baqa dot" Di rumah Batik
Atiiqna
binaan bunda Vivi menjadi pilihan kami, tentunya dengan protokol kesehatan, menjaga jarak, cuci tangan dan menggunakan masker. Masker dibuka untuk kebutuhan budaya kekinian (foto).
Batik baqa dot adalah batik tulis kreasi bunda Vivi yang terinspirasi dari buah sukun (baqa) yang banyak terdapat di kampung baqa tempat beliau dilahirkan. Batiq Baqa Dot ini sudah memiliki sertifikat Hak Cipta kreasi dari beliau. Menurut Bunda vivi beliau di bimbing oleh bapak
Syahril Darmawi
dan bapak Supriyadiy
. Waah keren kan. Jika kalian ingin belajar membatik ketempat ini. Silahkan hubungi bunda Vivi ya.
Batik yang kami buat berdua bunda
Dewi Tivian Handriani
adalah sarung bantal dan masker. Setelah belajar tahap demi tahap, teknik membatik hingga proses plorot dan pengeringan. Kami semakin paham. Mengapa batik tulis buatan tangan jauh lebih mahal, jika dibandingkan buatan pabrik. Alhamdulillah hari ini bertemu orang2 kreatif lainnya bunda
Rahma Sept Kapas
bunda Reza Hardina
, dan pak Tony. Sepertinya kami klik. Semoga kedepannya banyak ide2 baru lahir dari orang2 hebat dan rendah hati seperti mereka. Kerennnnn.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar