Berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/ tahun dimana sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut . Menurut sumber yang sama, lanjut dia, kantong plastik yang terbuang ke lingkungan sebanyak 10 milar lembar per tahun atau sebanyak 85.000 ton kantong plastik. " Sampah plastik yang masuk ke laut dapat terbelah menjadi partikel-partikel kecil yang disebut microplastics dengan ukuran 0,3 – 5 milimeter. Microplastics ini sangat mudah dikonsumsi oleh biota laut
Jika sampah plastik diolah secara baik dengan proses daur ulang, membuat BBM, membuat kerajinan tangan atau ecobric, mungkin masalah sampah plastik bisa teratasi.
.
Kotak Penelusuran
Rabu, 26 September 2018
Senin, 24 September 2018
Kegiatan Memungut Sampah Plastik di Sungai Karang Mumus Bersama GMSS SKM
Pertemuan Rutin Jaring Penulis Kaltim (JPK) hari ini dilaksanakan di pangkalan pungut Sungai Karang Mumus. Bertepatan dgn hari jadi GMSS SKM yang ketiga. GMMS-SKM dibina oleh Bapak Misman, seorang relawan lingkungan yang sangat perduli akan kebersihan sungai Karang Mumus untuk tidak di jadikan tempat pembuangan sampah.
pada kegiatan ini kami berpartisipasi Ikut susur sungai membersihkan sampah plastik di sungai karang mumus. dan betapa masyarakat memperlakukan sungai sangat tidak tepat dengan menjadikan Sungai tempat membuang kasur, pampers yang masih berisi kotoran manusia, botol plastik minuman dan kemasan plastik makanan. jenis sampah ini sangat susai terurai, sehingga berdampak pencemaran air dan pada mahluk hidup yang berada di sungai.
Stop membuah sampah disungai
karena sungai juga tempat mahluk hidup.
Setelah memungut sampah kami membahas buku karya mas Panji Aswan berjudul "Tentang Rasa Ini, Aku masih menunggumu" dan pembacaan puisi oleh mbak Adillahrizma dan bunda Marini Astuti
Pekan Ceria Kado Samarinda
Hari ini Kado Samarinda, yang dinaungi Kak Setiawati, mengisi kegiatan Pekan Ceria di Rumah Belajar Unggul. menceriakan anak2 dimana saja menjadi Motto Kampung Dongeng di Seluruh Indonesia
Jika kalian Ingin Taman Baca dan Rumah Belajar Kalian dikunjungi silahkan kontak Kak Setiawati, biar dibuatkan jadwal kunjungan berikutnya ke tempat kamu
agenda kami hari ini, senam Kampung Dongeng, perkenalan dengan 3 hewan khas kaltim yang sudah hampir punah oleh Kak Wati, ice breaker oleh Kak Wati dan Kak Rachma, dongeng bersama kak Bita, Origami bersama Kak Rachma, Dongeng Bersama Kak Heny, dan Tebak-tebak berhadiah. Semua anak senang, semua anak mendapat Es Krim dari Rumah Belajar Unggul. terima kasih Ibu Kartini yang menjadi tuan rumah untuk menceriakan anak-anak Indonesia.
#SayaMendongeng
#KampungDongeng
#KampungDongengEtam
#KampungDOngengSamarinda
#KampungDOngengSamarinda
Minggu, 23 September 2018
Belajar Menulis Puisi
Belajar menulis puisi, itulah kalimat yang tepat buatku, saat Prof. Thobroni mengajak kami para perempuan untuk menerbitkan antologi para perempuan se Nusantara, para perempuan dari group Forum Puisi Indonesia, dalam bentuk buku "Kitab Puisi Perempuan Indonesia. Perempuan Gelombang Bersenandung di Antara Surut dan Pasang".
Ada 4 puisi yang aku tuliskan yang kesemuanya merupakan gambaran nyata sosok ibu yang bagiku adalah perempan paling tangguh dan pahlawan dalam hidupku.
Hari ini, sabtu, 22 September 2018, buku ini mendarat manis di meja kerjaku
#LiterasiAjarkanku
#AyoMenulis
#MenulisPuisi
Senin, 17 September 2018
Berkunjung Ke Rumah Qur'an, di Bantaran Sungai Karang Mumus
Hari ini memenuhi undangan ibu Haziah, Ans menghadiri acara pisah sambut Mahasiswa KKN Unmul yang akan kembali belajar di kampus. pada kesempatan ini TBM Iqro diberi kesempatan mengajarkan cara membuat origami dan mengolah limbah menjadi ramah lingkungan.
Setelah menyantap sepiring nasi uduk buatan bu Haziah, Ans, anak-anak pun bersemangat mengikuti dongeng tentang Momoi belajar ngaji yang disampaikan oleh bu Fitri, dan lanjut dengan kegiatan membuat Origami bersama saya. ternyata kakak mahasiswanya gak tau buat origami.
Pada hari ini juga anak-anak memperlihatkan ecobric yang sudah mereka kumpulkan yang nantinya akan dibuat tempat duduk buat mereka. Ecobrick merupakan bata ramah lingkungan terbuat dari botol yang diisi dengan sampah plastik hingga padat. Pembuatan Ecobrick sendiri ternyata tidak sebentar. Walaupun prosesnya terlihat sederhana, sebuah botol plastik ukuran 600 mililiter dapat diisi sekitar 250 gram sampah plastik atau setara dengan 2500 lembar plastik bungkus mie instan.
Pekan Ceria kampung dongeng pada akhirnya terlaksana di rumah Qur'an ini.
Jumat, 14 September 2018
ASN Inspiratif 2018, Versi TBM Iqro
Bantu like dan komen di instagram (https://www.instagram.com/p/Bnh2qKEAcdQ/…)
Saya akan memperkenalkan Pak Darta, S.Pd. Beliau adalah sosok tenaga pendidik yang sangat inspiratif, yang berhasil membawa siswa-siswinya di Daerah 3T (Tertinggal, terpencil dan terisolir) dapat mengenyam pendidikan seperti murid lainnya. Sosok ASN yang pantang menyerah demi mengentaskan Buta Aksara di daerah tersebut. Hanya Berbekal Senter dan uang 90 ribu, pak Darta tiba di Desa yang minim air tawar dan hanya mengandalkan air tadah hujan untuk MCK, tak menyurutkan semangat Pak Darta untuk berbakti pada Negeri.
Bertahan di tengah keterbatasan, meski terkadang harus mengeluarkan dana pribadi, Darta membuktikan Bahwa Sekolah yang dirintisnya, yang semula hanya SD, lanjut membangun SMP dan Kini memiliki SMA ini, patut di sejajarkan dengan sekolah-sekolah lainnya. Berkat jiwa pantang menyerahnya ini Darta mendapat penghargaan Sebagai “Kepala Sekolah Dasar Berdedikasi di daerah Khusus/ daerah terpencil” Tingkat Nasional Oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2008. Kini sekolah ini bahkan menjadi sekolah hutan mangrove dan Dartapun mendapat penghargaan sebagai “Pengabdi lingkungan pada tahun 2008”, karena mempertahankan dan membuat pembibitan mangrove. Tahun 2016, Sekolah ini kembali mendapat penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten Kutai Kartanegara. Sementara di tahun 2017 sekolah terpilih sebagai sekolah adiwiyata tingkat propinsi Kalimantan Timur. Tak heran jika tamu yg berkunjung menggunakan minuman kemasan akan ditegur siswa karena sekolah ini menerapkan zero plastic.
Darta sangat bahagia karena perlahan anak-anak asuh binaannya mulai diperhitungkan di tingkat kabupaten dan provinsi. Beberapa siswanya pernah mengikuti lomba skala nasional. Darta sangat ingin kelak anak didiknya ada yang tembus bangku kuliah hingga meraih gelar sarjana.
Darta telah memberi inspirasi. Bahwa beginilah seharusnya dedikasi seorang Aparatur Sipil Negara, yang lebih dibutuhkan di daerah terpencil. Agar pendidikan dan kesejahteraan hidup bisa merata hingga ke pelosok Negeri Tercinta Ini.
@kemenpanrb
Minggu, 09 September 2018
Lounching buku bapak Syafruddin Pernyata, "Aku Bulan Kamu Senja" dan "Awan".
Menghadiri Ngobrol santai dan lounching buku bapak Syafruddin Pernyata bersama kawan2 JPK, yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 08 September 2018. Adapun judul buku yang di obrolkan berjudul : "Aku Bulan Kamu Senja" dan "Awan".
Buku Awan diambil dari kisah nyata keponakan Bapak Syafruddin pernyata, yang sangat menginspirasi. berikut testimoni ibu Dyan Agustina Ali :
-Dian Garini Lituhayu-
Seorang lelaki baik yang dipanggil pulang oleh Sang Khaliq. Meninggalkan tumpukkan tanya mengapa dan bagaimana bisa. Justru ketika punggungnya menjadi tautan harapan orangtua dan saudara. Justru di saat kehadirannya menjadi penyempurna kesyukuran yang paripurna. Berpulang menemui kekasih abadi dengan cara yang tidak diduga manusia manapun disekitarnya. Kehilangan dan kegundahan menjadi aroma terbesar sejenak ketika dia pergi, tanpa pesan. Ini Awan, inspirasi tokoh cerita novel yang menjadi nama utama.
Meskipun di gambarkan berbeda dari bersit ide yang tertulis di dalam cerita, tokoh Awan tetap seorang pahlawan bagi keluarganya. Ketika sukses sudah ditangannya, ketika mobil untuk keluarga sudah dibelinya, ketika sandang pangan keluarga telah dipenuhinya, bukan menikah yang melintas di kepalanya. Meskipun ayahnya, ibunya, dan seluruh saudara mara akan langsung mengiyakan dan mengamini perempuan manapun yang dia inginkan menjadi permata hati, Awan mengajak ayah ibunya untuk pindah. Tak mudah menawarkan ide pindah bagi mereka yang sudah nyaman dengan keadaaan di tempat semula. Tak mudah mengajak semuanya berkemas untuk menemukan dan memulai semuanya di sebuah tempat baru. Apa Awan punya alasan? Iya, dia punya satu. Dengan a, b dan c ulasannya.
Kelanjutannya? Baca saja novelnya. Bahasanya sederhana, tapi memikat, sangat mengikat.
Link Berita : Ngobrol Santai bersama Syafruddin Pernyata
Langganan:
Postingan (Atom)